Synchrotron Radiation
Synchortoton Radiasi gelombang elektromagnetik, lebih khususnya X-Ray, karena rentang / interval gelombang nya sama dengan X-Ray. Perbedaan dengan X-RD dalam pengukuran, panjang gelombang yang digunakan hanya satu, begitu pula energinya, pada radiasi Sinkrotron, kita bias memilih dan menset panjang gelombang yang dibutuhkan, bisa menggunakan soft X-Ray (yang biasa digunakan pada X-RD) hingga menjangkau hard X-Ray . diatur sesuai dengan kebutuhan
Untuk membuat radiasi synchrotronà dengan semacam raktor (yang masih langka). Diasia tenggara hanya ada satu (disingapura) dan tergolong reactor yang kecil . reactor synchrotron paling powerful ada dijepang yang menghasilkan energy hingga 8 GeV (world largest synrocron radiation facility).
Bagaimana untuk menghasilkan sebuah sinkrotron?
Gelombang elektromagnetik diemisikan dengan partikel bermuatan yang dipercepat (mendekati keceatan cahaya) dan kemudian dipandu untuk “bending” (membelok) dengan menggunakan medan magnet (gaya lorents). Radiasi elektromagnetik yang dipercepat radially (V┴a) à sehingga terjadi bending disebut “synchrotron radiation” .
Partikel bermuatan yang biasa digunakan adalah electron, alas an digunakan electron karena lebih mudah ditemukan.
Range interval radiasi synchrotron dari soft X-Ray (300 eV) ke hard X-Ray (300 keV) hingga ke sinar ᵧ
Alasan diperlukannya synchrotron radiaton adalah untuk:
v Mengkarakterisasi nano struktur dibutuhkan effort besar. Dalam pengkarakteisasian dengan XRD, untuk mendapatkan peak yang bagus, dibutuhkan cell yang banyak. Oleh karena itu, karakterisasi bulk ( cell yang sangat banyak ) lebih mudah dan peaknya bagus.
v Dalam membuat layet dalam monoatomic layer, struktur interface mempunyai pengaruh yang sangat penting (konstribusinya signifikan). Sementara dalam bulk layer, pengaruh struktur interface obstribusinya tidak terlalu signifikan, hal ini karena apa yang terjadi dipermukaan akan berpengaruh hingga puluhan nanometer keatasnya dan kebawahnya. Bila kit amembuat dua layer dari dua unsur berbeda, maka akan muncul sifat sifat baru yang berbeda dengan sifat sifat baru yang erbeda dengan sifat masing masing unsur pembuat layer masing masing, salah satu penyebab munculnya sifat baru tersebut adalah interfacenya (ideal atau tidak).
Dalam mengontrol struktur Kristal kita bisa mengubah parameter sintesisnya, misalnya suhu, waktu pengadukan, konsentrasi dan sebagainya (diketahui eksperimen). Selain mengontrol struktur Kristal kita juga dapat mengontrol struktur interface salah satunya dengan synchrotron à karena kita butuh X-Ray dengan energy besar dan bisa di switch à karena berkerja dalam monoatomic layer
0 komentar:
Post a Comment