Saturday 21 November 2015

Silat Aceh Kembali Berkiprah Porwil IX Babel 2015

Usai sudah pertandingan pencak silat pada Porwil IX Bangka Belitung. Cabor pencak silat yang diawal menargetkan  3 Medali Emas, alhamdulillah dengan usaha dan doa seluruh masyarakat Aceh, target tersebut terpenuhi bahkan melampaui target awal.
IPSI Pengprov Aceh kepengurusan baru terus berbenah , dibawah kepemimpinan Tgk. H. Muharuddin, S.Sos bahu membahu IPSI Aceh terus begerak dengan hasrat mengembalikan kejayaan pencak silat Aceh.
Pastinya, harapan besar keberhasilan pada Porwil ini terus berjalan pada PON JABAR 2016. Sebuah keberhasilan, bukan hanya diperoleh seperti membalikkan telapak tangan, tanpa adanya kerjasama yang apik dari Pengurus, pelatih, Atlet dan berbagai pihak mustahil semua dapat dilakukan. Penghargaan yang sebesar-besarnya juga harus di berikan kepada sesepuh, para pengurus baik kepengurusan saat ini maupun yang terdahulu, pelatih - pelatih pencak silat Aceh, dan KONI Aceh.

Atlet dan pelatih adalah dua sijoli yang tiada terpisah, tanpa Pelatih “atlet ibarat ayam tanpa induk” begitu pula sebaliknya. Di Porwil IX Babel 2015 dan diberbagai event lainya,  dua sosok pelatih ini tiada asing lagi, mereka terus berkontribusi demi kemajuan Pencak Silat Aceh. Tantangan demi tantangan mereka hadapi, baik dari internal maupun eksternal, namun bak jiwa yang menyatu dan didalam darah yang mengalir pencak silat, semua mereka abaikan.

Pelatih sering disebut pananggung derita, kegagalan Atlet dianggap kegagalan pelatih, namun keberhasilan Atlet karena kerja berbagai pihak. Tapi bagi dua sosok ini, itu merupakan santapan sehari-hari dalam kiprahnya sebagai pelatih. Bagi mereka “saya tidak mencari sensasi tapi saya mencari prestasi”. Mereka mengimpikan kebersamaan seperti dasar dari pada pencak silat, Silat = silaturahmi, dengan ukwah yang tinggi dan nilai persaudaraan yang kental mereka meyakini pencak silat Aceh dapat kembali berjaya. Siapakah Sosok itu? Inilah mereka Mansur Syah dan Beni Arifto, dua pendekar yang telah banyak menorehkan prestasi, melahirkan jawara-jawara  pencak silat ditanah rencong, dan akan terus mengabdi demi pencak silat Aceh.
PON SUMSEL 2004, 1 Medali Emas atas nama Maimun (sekarang sekum IPSI Aceh),             PON KALTIM 2008, 1 Medali Perunggu atas nama Maszuwar(sekarang Pengurus IPSI Aceh), PON RIAU 2012, 2 Medali Perunggu atas nama Dewi Hijjah Wulandari (salah satu Atlet peraih medali Emas Pada PORWIL BABEL dan lolos ke PON JABAR) dan Sahru Mubarak
Tiga PON tersebut mereka terus berkiprah, kita menantikan PON JABAR 2016, dengan segenap dukungan dan dengan merangkul kembali berbagai pihak yang telah berjasa dalam perjalanan pencak silat Aceh, kita berkeyakinan semua akan terwujud dan Insyaalah dengan ketulusan dan keiklasan Allah akan mengabulkannya. Amin.


Penulis : Maszuwar (Pecinta Silat Aceh)

Tulisan ini tiada niat menjatuhkan pihak-pihak tertentu, namun, ingin merangkul, merajut kembali, agar sama-sama berfikir dan berkontribusi untuk Pencak silat dan tanah tercinta serambi Mekah


Jayalah Pencak Silat,
          Hiduplah Olahraga,

                   Berbuat demi harkat dan marwah Aceh tercinta.