Wednesday 28 November 2012

Saatnya Berubah

clip_image002"Saatnya berubah!" Itulah yang diteriakan oleh Kotaro Minami saat melawan monster jahat. Dia berubah menjadi Ksatria Baja Hitam dengan pakaian bajanya dilengkapi pistol dan pedang laser di tangannya. Kemunculan sang jagoan dengan wujud barunya didramatisasi karena dilengkapi permainan cahaya terang yang menyilaukan. Kekuatan sang jagoan kini bertambah berkali lipat. Dengan kekuatan sebesar itu, monster-monster jahat dapat ditumpas dengan mudah dan bumi pun kembali aman. Seperti itulah film-film heroik menampilkan para superhero saat melakukan perubahan.

clip_image004Manusia yang lemah dan tak memiliki keistimewaan tiba-tiba berubah menjadi seorang superhero yang memiliki kemampuan super. Perubahan superhero disebabkan oleh beragam peristiwa. Seorang Peter Parker berubah menjadi Spiderman setelah mendapat gigitan laba-laba tanpa sengaja. Superhero lainnya menjadi jagoan setelah terkena petir. Lain lagi dengan Clark Kent yang memiliki kekuatan karena berasal dari Planet Krypton. Semua superhero melakukan perubahan dari orang biasa menjadi orang hebat saat membasmi kejahatan yang dilakukan oleh para penjahatnya. Perubahan dilakukan agar segala sesuatunya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk melakukan perubahan. Perubahan suatu kaum tidak akan terjadi kecuali jika kaum itu sendiri melakukan perubahan. Idealnya, sebuah prubahan dilakukan agar sesuatu menjadi lebih baik, lebih kuat, lebih hebat, lebih pandai, lebih kreatif dan lebih positif. Seperti apa yang tercatat dalam sirah Nabi Muhammad SAW ketika beliau dan para sahabatnya diperintah untuk hijrah ke kota Madinah.

Dari Hijrah itu, Allah mengkaruniai kaum muslimin dengan kemenangan yang dekat. Karena hijarah/perubahan itu terjadi perbaikan yang signifikan bagi kaum muslimin yang baru lahir itu sehingga menjadi tambah banyak dan lebih kuat dari sebelumnya.
Keinginan berubah harus dimiliki oleh setiap orang yang ingin mendapat keberuntungan. Menyadari bahwa waktu yang dimiliki semakin berkurang, perubahan harus segera dilakukan agar hidup jadi semakin berarti. Saatnya Berubah!

Saatnya bertekad untuk berubah. Nilai 6 yang tertera pada rapor harus kita ubah menjadi 7. Kemudian selanjutnya kita menjadikannya nilai 8, 9, dan 10 merupakan sebuah perubahan baik yang harus dilakukan oleh setiap orang. Jika sebelumnya seorang bawahan belum terbiasa memaksimalkan tanggung jawabnya, saatnya kini ia bertanggung jawab atas semua tindakan dan kewajibannya. Jika tahun ini anda sebagai pegawai di perusahaan orang lain, maka 2 atau 3 tahun berikutnya anda lah yang harus memiliki perusahaan dan memiliki pegawai. Jika anda sekarang hanya menajadi guru bidang studi, maka tahun depan atau tahun berikutnya anda berubah menjadi kepala sekolah. Dan seterusnya.

Sungguh sangat disayangkan jika seseorang memiliki motto hidup yang terkesan pasrah sebelum melakukan sesuatu. Kita dituntut untuk mahir menggunakan kata-kata semangat dan penuh harapan. Semua pikiran negatif harus segera kita hilangkan di otak kita, karena akan menjadi virus yang mematikan potensi kita. Tahukan anda, bagaimana bersemangatnya orang yang berbuat kejahatan? Mereka mencurahkan waktu dan tenaga untuk merencanakan kejahatan dan mencari cara bagaimana melakukannya. Lalu apa jadinya jika kita yang memiliki cita-cita luhur dan memiliki keinginan baik kemudian menyerah dan menjadi lemah tanpa merasa penasaran untuk menemukan cara baru dalam mencapai tujuan?

Perubahan adalah hasil dari perjuangan seseorang yang mendambakan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Agar terjadi sebuah perubahan, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah pola pikir. Saatnya berubah! Itulah yang perlu ditanamkan dalam hati dan pikiran kita, berubah menjadi lebih baik agar dapat bersaing positif dengan siapa pun, kapan pun, dan di mana pun. Nabi Muhammad SAW mengajarkan agar kita senantiasa menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin, hari esok lebih baik dari hari ini agar menjadi orang yang beruntung. Sekaranglah saatnya berubah!

Kekuatan Doa

 

clip_image002Baik sebagai pribadi atau bagian dari sebuah Komunitas, kita senantiasa dihadapkan pada siklus hidup yang berbeda. Pada suatu ketika kita merasa mendapatkan keberuntungan yang beruntun. Namun, pada kesempatan lain, berbagai kesulitan menghadang langkah kita. Semuanya bisa berujung pada masalah jika kita tidak membekali diri dengan ilmu dan doa

Ketidakkonsistenan dalam bersikap membuat kita terjebak dalam kerumitan. Berbagai masalah akhirnya menghimpit kita dari berbagai arah. Sekilas masalah akan selesai hanya dengan berpasrah diri tanpa semangat perbaikan dan pembelajaran. Sesungguhnya kita sendiri yangb ertugas menyelesaikannya satu persatu.

Mengutip pendapat Imam Ghazali dalam buku Ihya ‘Ulumuddin bahwa semakin tinggi target yang ingin dicapai, maka semakin sulit jalan yang harus ditempuh. Dan, semakin banyak hambatan yang harus kita lalui, maka semakin lama waktu yang dicapai.

Setiap orang memiliki cara berbeda dalam mengatasi berbagai masalah. Ada orang yang sepenuhnya mengandalkan pemikirannya saja, ada juga yang sepenuhnya mengandalkan bantuan orang lain, dan ada juga yang menggabungkan keduanya. Selain berkerja keras dan cerdas, tentunya kita melakukan cara lain, yaitu doa memohon pertolongan Sang Pencipta Yang Mahakuasa atas segala kejadian yang kita alami agar kita diberi kemudahan.

Doa merupakan bagian dari usaha, karena kita sadar bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa seizin Allah SWT. Kekuatan doa bukan pada panjangnya doa, melainkan pada ketulusan saat berdoa yang sekaligus menjadi salah satu penentu dikabulkannya sebuah doa.

 

Saya yakin, kita semua percaya bahwa ada entitas yang lebih tinggi yang mengatur dan menguasai hidup manusia. yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa. Semua yang kita miliki saat ini bukan semata-mata hasil usaha kita sendiri, melainkan karunia Tuhan-lah yang mengizinkan semua itu terjadi.

Oleh karena itu, percayalah bahwa Tuhan menginginkan kita untuk menjadi orang yang sukses dan berhasil karena dengan demikian barulah kita bisa membantu orang lain. Diri kita ibarat sebuah mobil dan Tuhan-lah Pengemudinya. Jadi, libatkanlah Tuhan dalam setiap perencanaan hidup yang kita buat. Dan, satu-satunya cara untuk berkomunikasi dengan-Nya adalah melalui doa.

Kekuatan sebuah doa bergantung pada kekuatan iman kita. Iman diukur dari seberapa besar kita percaya kepada-Nya. Percaya bahwa Dia ada dan percaya bahwa Dia mampu melakukan segala sesuatu jika Dia berkehendak. Oleh karena itu, doa orang yang percaya sangatlah dahsyat kuasanya. Ungkapkan semua rencana yang akan kita lakukan di dalam doa dan mintalah agar Tuhan yang membangun itu semua, bukan kita sendiri.

Kita boleh yakin 'mobil’ kita telah berada di jalur yang benar. Bahkan, tidak mustahil kita ditempatkan di jalan tol sehingga kita lebih cepat sampai ke tujuan. Namun, semua itu hanya dapat terjadi jika kita meletakkan semua pekerjaan dalam doa. Jadi. jangan pernah meremehkan kekuatan doa.

Apakah doa berperan terhadap ketentuan rezeki kita? Saya meyakini bahwa doa berfungsi meningkatkan jumlah peluang kila dalam merealisasikan potensi rezeki yang telah diberikan Tuhan, Perlu ditekankan di sini, melalui doa, rezeki tidak turun begitu saja dengan tiba-tiba ke tangan kita tanpa usaha. Tentu saja, ada kalanya Tuhan memberikan rezeki secara langsung tanpa usaha. Namun, secara umum doa berfungsi membuka peluang bagi kita. Kemudian, kilalah yang bertugas menyempurnakan ikhtiar agar peluang tersebul menjadi nyata.

Sebuah doa memiliki kekuatan yang dahsyat Jika dilakukan secara rutin dan sungguh-sungguh. Siapakah yang menjamin rezeki kita hari ini? Siapa lagi yang akan menjamin kalau bukan Allah, Tuhan yang menciptakan alam ini dan menjamin rezeki bagi setiap jiwa. Sebelum memulai pekerjaan, alangkah baiknya kita memulainya dengan doa. Jika rezeki itu di langit, mintalah kepada-Nya agar menurunkannya untuk kita. Jika rezeki itu ada di dalam perut bumi, mintalah kepada-Nya agar mengeluarkannya.

Dan, setelah berdoa, bersegeralah untuk menyebar bumi Allah dengan memaksimalkan ikhtiar. Yakinlah bahwa di luar Sana telah disediakan sesuatu bagi orang yang berusaha meraih dan menjemputnya.

 

 

Thursday 22 November 2012

Tugas Akhir DDPK Semester Ganjil 2012/2013

untuk mahasiswa FKIP Fisika Unsyiah yang mengambil mata kuliah DDPK semester ganjil 2012/2013. harap mendownload tugas akhir mata kuliah dilink berikut….

download disini

Wednesday 21 November 2012

Jawaban Quis I Prak. DDPK

PROGRAM QUIS;
USES CRT;
VAR A,B,C,D,E,F,G,H: INTEGER;
X,Y,Z: INTEGER;
BEGIN
CLRSCR;
WRITELN(' PROGRAM PERULANGAN ');
WRITELN('====================');
WRITELN('DIBUAT OLEH : RACHMAD ALMI PUTRA');
WRITE('MASUKKAN NILAI TERKECIL : '); READLN(X);
WRITE('MASUKKAN NILAI TERBESAR: '); READLN(Y);
WRITELN('=========================================');
WRITELN('         A        B         C         D ');
WRITELN('=========================================');
FOR Z:=X TO Y DO
BEGIN
A:=2*Z-1;
B:=SQR(A)+Y*2;
C:=A+(B);
D:=(A+C)+(B+D);
WRITELN(A:10,B:10,C:10,D:10);
E:=E+A;
F:=F+B;
G:=G+C;
H:=H+D;
END;
WRITELN('=========================================');
WRITELN(E:10,F:10,G:10,h:10);
READLN;
END.

Monday 19 November 2012

Fenomena Air

clip_image001[4]Air memiliki kemampuan untuk membasuh, menenangkan dan memelihara. Di sisi lain, air juga memiliki kekuatan brutal seperti saat tsunami. Orang bijaksana China, Lao Tzu, sempat mengatakan, “tak ada yang lebih lunak dan lebih lemah dari air namun tak ada yang lebih baik untuk menyerang benda keras dibanding air.”

 Air mendominasi dua pertiga tubuh manusia dan menyelimuti tiga perempat Bumi yang membuatnya sangat misterius. Di sisi lain, air akan sangat mengejutkan Anda, bahkan mampu mementahkan pemahaman ilmiah. Berikut fenomena tersebut:

Beku

Secara Logis  pasti menganggap butuh waktu lebih lama bagi air panas untuk mencapai suhu nol deraja celcius dan membeku dibanding air dingin. Anehnya pada 1963, siswa SMA Tanzanian Erasto Mpemba menemukan, air panas lebih cepat beku dibanding air dingin dan tak seorang pun mengetahui mengapa begitu. Salah satu kemungkinan yang ada adalah proses sirkulasi panas yang disebut konveksi. Dalam wadah air, ketika hangat naik ke atas mendorong air yang lebih dingin di bawahnya maka akan tercipta ‘hot pop’. Ilmuwan memperhitungkan, konveksi ini mampu mempercepat proses pendinginan dan segera mencapai titik beku.

 

Zat licin

Pemeriksaan ilmuwan satu setengah abad belum berhasil memecahkan mengapa permukaan es licin. Ilmuwan sepakat, lapisan tipis air cair di atas es beku menjadi penyebabnya. Hingga kini, tak ada konsensus mengapa es memiliki lapisan itu. Teori menduga, lapisan ini muncul akibat ski atau terpeleset sehingga terjadi kontak dengan es yang kemudian meleleh. Lainnya menduga, lapisan cair ini ada akibat gerak inheren molekul permukaan. Namun faktanya, hingga kini, misteri ini belum terpecahkan.

 

Aquanut

Di Bumi, air mendidih menciptakan ribuan gelembung kecil. Di luar angkasa, air mendidih menciptakan satu gelembung besar. Dinamika fluida ini sangat rumit hingga fisikawan tak mengetahui apa yang terjadi pada air mendidih pada kondisi bergravitasi nol hingga eksperimen dilakukan pada 1992. Fisikawan memutuskan, fenomena ini merupakan hasil ketiadaan dua fenomena yang disebabkan gravitasi, yakni konveksi dan daya pengapungan. Berikut videonya (video)

 

Cairan melayang

Saat tetes air mendarat di permukaan yang lebih panas dari titik didih, air bisa bergerak cepat di permukaan jauh lebih lama dari dugaan. Efek yang disebut leidenfrost ini terjadi saat lapisan terbawah air menguap dan molekul gas air di lapisan itu tak punya tujuan. Akibatnya, sisa tetes air tak jatuh di permukaan panci panas. Berikut videonya (video). 

Selaput gila

Terkadang, air tampak menolak hukum fisika. Kekuatan tensi permukaan yang membuat lapisan terluar badan air berlaku seperti selaput fleksibel. Tensi permukaan muncul akibat ikatan molekul air saling merenggang. Karenanya, molekul mengalami tarikan ke dalam dari molekul di bawahnya. Air akan menyatu hingga ada tenaga meruntuhkan ikatan lemah itu. Misalnya, pada klip kertas yang tetap berada di atas air meski besi lebih padat dari air dan seharusnya tenggelam, tensi permukaan mencegahnya.

 

Salju Mendidih

Saat terdapat gradien suhu besar, sebuah efek mengejutkan akan terjadi. Jika air mendidih bersuhu 100C disiram ke udara yang bersuhu -34C, maka air berubah menjadi salju dan terbang. Hal ini terjadi karena udara dingin ekstrim sangat padat dan tak siap merilis uap air. Di sisi lain, air mendidih siap merilis uap. Saat air dilempar ke udara, udara terpecah menjadi tetesan dan disinilah letak masalahnya. Banyaknya uap yang melebihi batas udara membuat ‘partisipan’ berubah menjadi partikel mikroskopik di udara dan menciptakan salju. Berikut videonya (video).

 

Ruang Kosong

Bentuk padat tiap zat pasti lebih padat dari bentuk cairnya namun hal ini tak berlaku bagi air. Saat air membeku, volumenya meningkat 8Perilaku aneh ini membuat bongkahan es bisa mengambang. Serupa benda solid lain, perbedaan yang ada adalah struktur heksagonal kristal es yang menyisakan banyak ruang kosong yang membuat es tak padat.

 

Tak Ada Duanya

Dalam sejarah salju, tiap struktur cantik ini sangat unik. Alasannya, kepingan salju berawal dari prisma heksagonal sederhana. Kepingan salju turun dipengaruhi suhu, tingkat kelembaban dan tekanan udara yang membuatnya tak pernah ada yang kembar. Menariknya, kepingan salju selalu tumbuh dengan sinkronisasi sempurna.

 

Asal Usul Air

Asal usul yang menyelimuti 70ermukaan Bumi masih menjadi misteri bagi ilmuwan. Menurut ilmuwan, air yang ada di Bumi 4,5 miliar tahun silam menguap akibat panasnya matahari muda. Artinya, air di Bumi saat ini bukan berasal dari Bumi itu sendiri. Terdapat teori, 4 miliar tahun silam di masa Late Heavy Bombardment, terdapat benda masif menghantam Bumi dan benda ini berisi air. Selain itu, terdapat teori komet menjadi ‘dalang’ pemberi air bagi planet hunian manusia ini. Kini muncul masalah baru, air yang ada menguap dari komet utama (Halley, Hyakutake, dan Hale-Bopp) memiliki jenis yang berbeda dari H2O Bumi yang menunjukkan, komet ini bisa jadi bukan sumber semua air yang ada

Pascal dan Contoh Grafik

Pascal adalah bahasa pemrograman yang pertama kali di buat oleh Profesor Niklaus Wirth, seorang anggota International Federation of Information Processing (IFIP) pada tahun 1971. Dengan mengambil nama dari matematikawan Perancis, Blaise Pascal, yang pertama kali menciptakan mesin penghitung, Profesor Niklaus Wirth membuat bahasa Pascal ini sebagai alat bantu untuk mengajarkan konsep pemrograman komputer kepada mahasiswanya. Selain itu, Profesor Niklaus Wirth membuat Pascal juga untuk melengkapi kekurangan-kekurangan bahasa pemrograman yang ada pada saat itu.

Kelebihan dari bahasa pemrograman Pascal adalah:

  • Tipe Data Standar, tipe-tipe data standar yang telah tersedia pada kebanyakan bahasa pemrograman. Pascal memiliki tipe data standar: boolean, integer, real, char, string,
  • User defined Data Types, programmer dapat membuat tipe data lain yang diturunkan dari tipe data standar.
  • Strongly-typed, programmer harus menentukan tipe data dari suatu variabel, dan variabel tersebut tidak dapat dipergunakan untuk menyimpan tipe data selain dari format yang ditentukan.
  • Terstruktur, memiliki sintaks yang memungkinkan penulisan program dipecah menjadi fungsi-fungsi kecil (procedure dan function) yang dapat dipergunakan berulang-ulang.
  • Sederhana dan Ekspresif, memiliki struktur yang sederhana dan sangat mendekati bahasa manusia (bahasa Inggris) sehingga mudah dipelajari dan dipahami.

Bahasa PASCAL juga merupakan bahasa yang digunakan sebagai standar bahasa pemrograman bagi tim nasional Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI). Selain itu, Bahasa PASCAL masih digunakan dalam IOI (International Olympiad in Informatics).

Teknik pemrograman adalah cara mengubah suatu algoritma menjadi program yang sebenarnya dengan bahasa pemrograman tertentu. Konsep dan teknik pemrograman adalah dasar dari pemrograman komputer, dengan menguasai kedua hal tersebut maka mempelajari pemrograman menjadi lebih mudah.

Berikut salah satu contoh program grafik pada pascal :

program wave_string;

uses crt;

var i,nmax:integer;

y:array[1..100,1..100]of real;

c,dx,r2,dt:real;

begin

clrscr;

write(‘Masukkan nilai maksimumnya(nmax) : ‘);

readln(nmax);

write(‘Masukkan perubahan spasinya : ‘);

readln(dx);

write(‘Masukkan kecepatan gelombangnya : ‘);

readln(c);

{inisialisasi}

for i:=1 to nmax do

begin

y[i,1]:=0;y[i,2]:=0;y[i,3]:=0;

end;

dt:=dx/c;

for i:=2 to (nmax-1) do

begin

y[i,2]:=exp(-1000*sqr(i*dx-0.3*nmax*dx));

y[i,1]:=exp(-1000*sqr(i*dx-0.3*nmax*dx));

end;

{propagasi}

writeln(‘ y1 | y2 |

y3 ‘);

r2:=sqr(dt*c/dx);

for i:=1 to (nmax-1) do

begin

y[i,3]:=r2*(y[i+1,2]+y[i-1,2]+2*(1.0-r2)*y[i,2]-y[i,1]);

y[i,1]:=y[i,2];

y[i,2]:=y[i,3];

write(y[i,1]);

write(‘ ‘,y[i,2]);

writeln(‘ ‘,y[i,3]);

end;

readln;

end.

Sunday 18 November 2012

Filsafah Metafisika = Fisika dan Refleksi Isra’ Mi’raj

A.      Metafisika

            Metafisika mengandung Klasifikasi  yang meliputi   Pertama,  Metaphysica Generalis (ontologi); ilmu tentang yg ada atau pengada.  Kedua, Metaphysica Specialis terdiri atas: 1). Antropologi; menelaah tentang hakikat manusia, terutama hubungan jiwa dan raga. 2) Kosmologi; menelaah tentang asal-usul dan hakikat alam semesta.  Dan  3). Theologi; Kajian tentang Tuhan secara rasional dengan segala abstraksi yang memungkinkan melekat pada-Nya.

            Metafisika umum membahas mengenai yang ada sebagai yang ada, artinya prinsip-prinsip umum yang menata realitas. Sedangkan metafisika khusus membahas penerapan prinsip-prinsip umum ke dalam bidang-bidang khusus: teologi, kosmologi dan psikologi. Pemilahan tersebut didasarkan pada dapat tidaknya dicerap melalui perangkat inderawi suatu obyek filsafat pertama. Metafisika umum mengkaji realitas sejauh dapat diserap melalui indera sedang metafisika khusus  (metafisika) mengkaji realitas yang tidak dapat diserap indera, apakah itu realitas ketuhanan (teologi), semesta sebagai keseluruhan (kosmologi) maupun kejiwaan (psikologi).

            Disiplin filsafat  pada dasarnya tidak sepenuhnya terpisah satu sama lain karena pembahasan metafisika tentang realitas supra inderawi, terkait dengan pembahasan ontologi tentang prinsip-prinsip umum yang menata realitas inderawi.  Istilah  metafisika dengan sifatnya yang supra inderawi inilah memunculkan keengganan orang terhadap konsep – konesp metafisika. Kedudukan metafisika dalam dunia filsafat sangat kuat. Pertama, metafisika sudah merupakan sebuah cabang ilmu tersendiri dalam pergulatan filosofis. Kedua, telaah filosofis terdapat unsur metafisik merupakan hal yang siginifikan dalam kajian filsafat. Ini tentu sejajar dengan siqnifikansinya yang menyebut bahwa filsafat adalah induk dari segala ilmu.

            Dengan membincangkan metafisika memberi pemahaman bahwa filsafat mencakup “segalanya”. Filsafat datang sebelum dan sesudah ilmu pengetahuan; disebut “sebelum” karena semua ilmu pengetahuan khusus mulai sebagai bagian dari filsafat dan disebut “sesudah” karena ilmu pengetahuan khusus pasti menghadapi pertanyaan tentang batas-batas dari kekhususannya. Maka metafisika memiliki ruang lingkup Pokok Bahasan yang mencakup, pertama tentang kajian  Inkuiri ke apa yang ada (exist), atau apa yang betul-betul ada. Kedua tentang, Ilmu pengetahuan tentang realitas, sebagai lawan dari tampak (appearance)  Ketiga, Studi tentang dunia secara menyeluruh dengan segala Teori tentang asas pertama (first principle); prima causa  yang wujud di alam (kosmos).

            Bagian  metafisika yang membincang tentang hakikat  realitas disebut Ontologi. Sedangkan   Kosmologi adalah bagian metafisika tentang proses realitas sehingga menghasilkan obyek dalam kajian metafisika yang disebut dengan obyek partikular (materi)  dan obyek universal (ide)

 

B.   Falsafah Metafisika Agama      

            Ilmu filosofis tertinggi adalah metafisika karena materi subyeknya berupa wujud non fisik mutlak yang menduduki peringkat tertinggi dalam hierarki wujud. Dalam terminology religius, wujud non fisik mengacu kepada Tuhan dan malaikat. Dalam terminology filosofis, wujud ini merujuk pada Sebab Pertama, sebab kedua, dan intelek aktif.

Filsafat Metafisika tentang agama, yaitu pemikiran filsafati (kritis, analitis, rasional) tentang gejala agama: hakekat agama sebagai wujud dari pengalaman religius manusia, hakikat hubungan manusia dengan Yang Suci (Numen) sakral : adanya kenyataan trans-empiris, yang begitu mempengaruhi dan menentukan, tetapi sekaligus membentuk dan menjadi dasar tingkah-laku manusia.  Yang quddus itu dikonsepsikan sedemikian rupa sebagai Mysterium Tremendum et Fascinosum; kepada-Nya manusia hanya beriman, yang dapat diamati (oleh seorang pengamat) dalam perilaku hidup yang penuh dengan sikap "takut-dan-taqwa", pemikiran menuju pembentukan infrastruktur rasional bagi ajaran agama. Dalam kajian metafisika agama dan khususnya Islam salah satu tujuannya adalah untuk menegakkan bangunan fondasi teologis dan tauhid secara benar. Karena tauhid merupakan dasar dari ajaran Islam. 

Kekokohan konsepsi metafisika agama (Islam) dimaksudkan untuk menjawab tantangan pendapat para pendukung materialisme -khususnya positifisme- yang mengingkari eksistensi immateri dan supra-natural, yang kedua hal tersebut adalah saripati dan hekekat substansi nilai keagamaan. Disinilah setiap pemikir agama harus melakukan -minimal- menjawab dua hal pokok yang menjadi tantangan kelompok meterialistik yang tidak meyakini hal-hal yang supraindrawi,immateri dan; Pertama: pemikir agama harus mampu membuktikan keterbatasan indera manusia dalam melakukan eksperimen dan menyingkap segala eksistensi materi alam semesta. Kedua: Membuktikan keberadaan hal-hal yang bersifat non-inderawi, namun memiliki eksistensi riil dalam kehidupan di alam kosmologi yang luas ini.

Metafisika, berbeda dengan kajian-kajian tentang wujud partikular yang ada pada alam semesta. biologi mempelajari wujud dari organisme bernyawa, geologi mempelajari wujud bumi, astronomi mempelajari wujud bintang-bintang, fisika mempelajari wujud perubahan pergerakan dan perkembangan alam. Tetapi metafisika agama mempelajari sifat-sifat yang dimiliki bersama oleh semua wujud ini yang dipandu oleh dimensi ke -ilahiaan untuk menemukan kebenaran hakiki atas religiusitasnya. 

Kajian tentang metafisika dapat dikatakan sebagai suatu usaha sistematis, refleksi dalam mencari hal yang berada di belakang fisik dan partikular. Itu berarti usaha mencari prinsip dasar yang mencakup semua hal dan bersifat universal.Yakni sebagai hal “penyelidikan tentang Tuhan”, bisa juga dikatakan sebagai “penyelidikan tentang dunia ilahi yang transenden”. Metafisika sering disebut sebagai disiplin filsafat yang terumit dan memerlukan daya abstraksi sangat tinggi. Ibarat seorang untuk mempelajarinya menghabiskan waktu yang tidak pendek. Ber-metafisika membutuhkan energi intelektual yang sangat besar sehingga membuat tidak semua orang berminat menekuninya

Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana dengan konsepsi falsafah Metafisika dalam perkembangan pemikiran Islam.  Disinilah perlu dilakukan sebuah pemetaan berkaitan dengan konsepsi falsafat metafisika  dalam wacana pemikiran Islam. Maka dapat dipetakan kedalam sejumlah  aspek penting yang mesti dideskripsikan oleh falsafah metafisika sehingga islam menjadi agama yang memiliki bentuknya yang komprehensip. Misalnya pertanyaan-pertanyan yang menyangkut hal - hal  sebagai berikut bagaimana pemikir islam merumuskan hakekat metafisis Aqal dan Jiwa (hakekat metafisis Manusia), Bagaimana pemikir Muslim merumuskan hakekat metafisis Wujud (metafisika ketuhanan), dan Bagaimana Pemikir-pemikir Muslim  mengkonsepsikan hekakat Metafisis Falsafat Wahyu dan Nabi dan lain sebagainya. Pada hakekatnya segala hal yang berkaitan dengan konsepsi Islam berpedoman kepada hal-hal yang bersifat Ghoib. Maka untuk memberi rumusan  hal-hal yang bersifat ghoib ini para pemikir muslim berjuang sekuat tenaga melalui akal pikirnya untuk berijtihad menjawabnya sehingga melahirkan sejumlah konsep yang dapat dijadikan sumber rujukan.

Ilmu metafisika adalah ilmu yg melebihi ilmu fisika. Berbeda dari pengertian ilmu metafisika dalam khasanah western science, Falsafah metafisika Islam adalah ilmu fisika yg dilanjutkan atau ditingkatkan sehingga masuk ke dalam ilmu bi al-ghoibi (ghaib atau rohani). Berkaitan dengan konsepsi keagamaan maka dengan ilmu metafisika akan terungkap apa itu agama secara lebih komprehensif. Kebenaran-kebenaran dan rahasia-rahasia agama yg selama ini dianggap misterius, mistik, ghaib, dan sebagainya akan menjadi sebuah konseptualisasi yang cukup nyata, relatif riel, dan dapat dijelaskan secara falsafi. Hal ini mirip dengan peristiwa-peristiwa kimiawi yg dulunya dianggap misterius, nujum, sulap, untuk menakut-nakuti, dsbnya, dengan ilmu kimia menjadi nyata, dan seolah-olah riel, dan dapat dijelaskan secara filosofis misalnya unsur air (H2O) Asam Klorida(HCL) Besi (Fe) dan lain sebagainya .

Dengan ilmu metafisika jelas bahwa agama tak lain terdiri dari hukum-hukum yang  secara konseptual riel seperti juga alam jagad raya yag tak lain terdiri dari hukum-hukum fisika, kimia, dan biologi. Hanya saja martabat dan dimensi hukum-hukum agama tersebut lebih tinggi dan bersifat hakiki, absolut serta jika dilihat secara filosofis nampaklah sangat sempurnanya alam ini. Tujuan pembahasan  metafisika adalah untuk membangun suatu sistem alam semesta yang dapat memadukan ajaran agama dengan tuntutan akal.

Dengan penjelasan yg masuk akal yang falsafi filosofis maka ajaran-ajaran agama dapat diterangkan secara logis sehingga keimanan semakin meningkat. Tanpa penjelasan yang  falsafi metafisis logis maka ajaran agama menjadi dogma. Tanpa penjelasan yang logis falsafai metafisis,juga maka  ajaran agama sekedar pil yang harus di telan sehingga tidak akan dapat dihayati maksud dan tujuannya oleh umat beragama. Dari sebuah ritual dan perintah – perintah agama  yang membentuk berbagai ritualitas agama hanya bermakna sebagai beban  yang sangat berat bagi umatnya. Dengan metafisika ilmiah lah kita bisa menghargai betapa tanpa adanya agama maka manusia tidak mungkin percaya adanya Tuhan.

            Problematika kajian metafisika tentang kosmos atau alam semesta (makrokosmos) bukanlah membicarakan alam semesta dalam pengertian entitas-entitas yang berbeda di alam melainkan semesta sebagai keseluruhan. Pada dasarnya tidak ada sesuatu halpun di alam  ini yang tidak dapat ditangkap dengan panca indra namun demikian, merupakan suatu kemustahilan untuk menangkap secara indrawi; suatu keseluruhan sebagai keseluruhan.

 

C.  Manfaat Falsafah Metafisika

            Manfaat metafisika bagi pengembangan ilmu pengetahuan baik ilmu pengetahuan saintifik pada  umumnya maupun ilmu-ilmu pengetahuan berbasis keagamaan. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

1.      Kontribusi metafisika terletak pada awal terbentuknya paradigma ilmiah, ketika  kumpulan kepercayaan belum lengkap pengumpulan faktanya, maka ia harus dipasok dari luar, antara lain: metafisika, sains yang lain, kejadian personal dan histories.

2.      Metafisika mengajarkan cara berpikir yang serius, terutama dalam menjawab problem yang bersifat enigmatik (teka-teki), sehingga melahirkan sikap dan rasa ingin tahu yang mendalam.

3.      Metafisika mengajarkan sikap open-ended, sehingga hasil sebuah ilmu selalu terbuka untuk temuan dan kreativitas baru.

4.      Perdebatan dalam metafisika melahirkan berbagai aliran, mainstream, seperti: monisme, dualisme, pluralisme, sehingga  memicu proses ramifikasi, berupa lahirnya percabangan ilmu.

5.      Metafisika menuntut orisinalitas berpikir, karena setiap metafisikus menyodorkan cara  berpikir yang cenderung subjektif dan menciptakan terminologi filsafat yang khas. Situasi semacam ini diperlukan untuk pengembangan ilmu dalam rangka menerapkan heuristika.

6.      Metafisika mengajarkan pada peminat filsafat untuk mencari prinsip pertama (First principle) sebagai kebenaran yang paling akhir. Kepastian ilmiah dalam metode skeptis.

7.      Manusia yang bebas sebagai kunci bagi akhir Pengada,artinya manusia memiliki kebebasan untuk merealisasikan dirinya sekaligus bertanggung jawab bagi diri, sesama, dan dunia. Penghayatan atas kebebasan di satu pihak dan tanggung jawab di pihak lain merupakan sebuah kontribusi penting bagi pengembangan ilmu yang sarat dengan nilai (not value-free)

Metafisika mengandung potensi untuk menjalin komunikasi antara pengada yang satu dengan pengada yang lain. Aplikasi dlm ilmu berupa komunikasi antar ilmuwan mutlak dibutuhkan, tidak hanya antar ilmuwan sejenis, tetapi juga antar disiplin ilmu, sehingga memperkaya pemahaman atas realitas keilmuwan.

 

D.      Terbang dengan Kecepatan Cahaya: Refleksi Isra’ Mi’raj

 

clip_image001

 

Hari ini (17 Juni 2012) menurut Kalender pemerintah adalah bertepatan dengan perayaan/Peringatan Peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada tanggal27 Rajab 1433 Hijriyyah. Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan momen yang sangat penting dalam agama Islam, karena setelah peristiwa itulah, Sholat 5 waktu diwajibkan bagi setiap Muslim. Peristiwa ini sangat menarik untuk dikaji baik secara fisika maupun metafisika.

Secara istilah, Isra’ adalah berjalan di waktu malam hari, sedangkan Mi‘raj adalah alat (tangga) untuk naik. Isra mempunyai pengertian perjalanan Nabi Muhammad SAW pada waktu malam hari dari Masjid Al Haram Mekkah ke Masjid Al Aqsha di Palestina. Miraj adalah kelanjutan perjalanan Nabi Muhammad saw dari Masjid Al Aqsha di Palestina ke langit ke-7 (Sidratul Muntaha). Di langit tertinggi ini tempat Nabi Muhammad saw “bertemu” dengan Allah SWT. Isra’ Miraj adalah kisah perjalanan Nabi Muhammad ke langit ke tujuh dalam waktu semalam(www.bambies.wordpress.com).

Prosesi sejarah perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad termaktub dalam Qur’an Surat (QS) Al-Isra’ ayat 1 dan QS An-Najm ayat 13-18, yang berbunyi:

“Maha suci Allah yang menjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Majidil Aqsha yang Kami berkahi sekelilingnya agar Kami memperlihatkan kepadanya sebahagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. (QS. 17. Al-Isra’ :1)

 

“Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad SAW) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha. Di dekat (Sidratul Muntaha) ada syurga tempat tinggal. (Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm:13-18)

 

E.                 Isra’ dan Mi’raj Antara Fenomena Fisika dan Metafisika

a.    Kajian Metafisika

Ketika Nabi Muhammad SAW menceritakan peristiwa Isra’ dan Mikraj yang dialaminya, pada masa itu terdapat dua kubu, antara kubu (kaum) yang percaya (beriman) dan kaum yang tidak tidak percaya (kaum Quraisy). Bagi umat Muslim, bahwa seseorang disebut beriman, jika dia percaya kepada  hal-hal ghaib (metafisika) yang terangkum pada 6 rukun iman. Diantaranya:

(1) beriman (percaya) kepada Allah SWT,

(2) percaya kepada adanya Malaikat,

(3) percaya kepada Rasul-Rasul Allah,

(4) percaya kepada Kitab-Kitab Allah,

(5) percaya kepada adanya Hari Kiamat,

(6) percaya kepada Qada dan Qadar (Takdir Allah di alam semesta).

 

Berkaitan dengan peristiwa Isra’ dan Mi’raj itu, itu berarti seorang Muslim langsung mengimplementasikan keyakinannya kepada 6 rukun iman di atas.

(1)      Apa yang diwahyukan/disampaikan oleh Rasul Muhammad SAW berarti semuanya benar. Ini implementasi rukun iman ke-3 dan ke-4

(2)      Rasulullah dibantu oleh Malaikat Jibril untuk perjalanan itu. Ini Rukun iman ke-2

(3)      Malaikat Jibril “membawa” Nabi ke Palestina dan ke Sidratul Muntaha (langit ke-7) tentu atas perintah dari Allah SWT. Ini rukun iman ke-1 dan ke-2

(4)      Selama perjalanan Mi’raj (ke langit), Nabi diperlihatkan bagaimana bentuk balasan dari umat manusia yang taat dan membangkang terhadap perintah Allah SWT setelah hari Kiamat kelak. Ini rukun iman ke-5.

(5)      Kita percaya kepada semua ketentuan Allah SWT di alam semesta ini baik kita inginkan maupun tidak kita inginkan, baik bisa diterima logika maupun belum. Ini yang disebut sebagai Qada dan Qadar. Dan Ini adalah bentuk aplikasi rukun iman ke-6.

 

b.        Kajian Fisika

Di dalam ilmu fisika modern, kecepatan partikel/benda yang paling cepat saat ini adalah kecepatan cahaya (light speed). Kecepatan cahaya adalah sebuah konstanta fisika yang disimbolkan dengan huruf c, Konstanta ini sangat penting dalam fisika dan bernilai 299.792.458 meter per detik. Nilai ini merupakan nilai eksak disebabkan oleh panjang meter didefinisikan berdasarkan konstanta kelajuan cahaya. Kelajuan ini merupakan kelajuan maksimum yang dapat dilajui oleh segala bentuk energi, materi, dan informasi dalam alam semesta. (www.wikipedia.org).

Nilai c hasil perhitungan => c = 299792.5 km/det

Nilai c hasil pengukuran:

1.    US National Bureau of Standards, c = 299792.4574 + 0.0011 km/det

2.    The British National Physical Laboratory, c = 299792.4590+0.0008 km/det

3.    Konferensi ke 17 tentang Ukuran dan Berat Standar “Satu meter adalah jarak tempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299792458 detik (http://efrialdy.wordpress.com).

 

Malaikat terbuat dari Cahaya (Nur), seperti pada dalil berikut ini:

“Allah menciptakan malaikat dari cahaya, menciptakan jin dari nyala api, dan menciptakan Adam dari apa yang telah disifatkan (dijelaskan) kepada kalian.”(Diriwayatkan Muslim). DR. Mansour Hassab El Naby, pakar astrofisika dari Mesir  telah berhasil membuktikan pernyataan Al-Qur’an dan hadist Rasulullah SAW bahwa Zat Malaikat adalah Cahaya. Dasar  El Naby adalah Al-Qur’an surah As-Sajadah ayat 5 yang menyatakan sebagai berikut:

“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu

Diketahui bahwa kecepatan cahaya sebesar 300.000 km per detik (bulatan angka 299.792,4989 km/detik temuan el-Naby). Jika benar materi malaikat adalah cahaya, maka mau tak mau kecepatan geraknya haruslah sesuai dengan ukuran kecepatan cahaya temuan para fisikawan.

Untuk hal itu, elNaby harus membuktikan  apakah benar pernyataan Al-Qur’an ini; kecepatan malaikat 1 : 1000 tahun adalah sama nilainya dengan 300.000 km/detik. Jika benar (1:1000) = 300.000 km/detik, berarti benarlah bahwa zat malaikat adalah cahaya. Apa hasilnya ? Ternyata 1 :1000. tahun = 300.000 km/detik!  (Sumber: Pettarani Bone, Kompasiana.com, 20 Januari 2012, “Umur 63 Tahun Tidak Sampai Satu Detik”).