Baik sebagai pribadi atau bagian dari sebuah Komunitas, kita senantiasa dihadapkan pada siklus hidup yang berbeda. Pada suatu ketika kita merasa mendapatkan keberuntungan yang beruntun. Namun, pada kesempatan lain, berbagai kesulitan menghadang langkah kita. Semuanya bisa berujung pada masalah jika kita tidak membekali diri dengan ilmu dan doa
Ketidakkonsistenan dalam bersikap membuat kita terjebak dalam kerumitan. Berbagai masalah akhirnya menghimpit kita dari berbagai arah. Sekilas masalah akan selesai hanya dengan berpasrah diri tanpa semangat perbaikan dan pembelajaran. Sesungguhnya kita sendiri yangb ertugas menyelesaikannya satu persatu.
Mengutip pendapat Imam Ghazali dalam buku Ihya ‘Ulumuddin bahwa semakin tinggi target yang ingin dicapai, maka semakin sulit jalan yang harus ditempuh. Dan, semakin banyak hambatan yang harus kita lalui, maka semakin lama waktu yang dicapai.
Setiap orang memiliki cara berbeda dalam mengatasi berbagai masalah. Ada orang yang sepenuhnya mengandalkan pemikirannya saja, ada juga yang sepenuhnya mengandalkan bantuan orang lain, dan ada juga yang menggabungkan keduanya. Selain berkerja keras dan cerdas, tentunya kita melakukan cara lain, yaitu doa memohon pertolongan Sang Pencipta Yang Mahakuasa atas segala kejadian yang kita alami agar kita diberi kemudahan.
Doa merupakan bagian dari usaha, karena kita sadar bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa seizin Allah SWT. Kekuatan doa bukan pada panjangnya doa, melainkan pada ketulusan saat berdoa yang sekaligus menjadi salah satu penentu dikabulkannya sebuah doa.
Saya yakin, kita semua percaya bahwa ada entitas yang lebih tinggi yang mengatur dan menguasai hidup manusia. yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa. Semua yang kita miliki saat ini bukan semata-mata hasil usaha kita sendiri, melainkan karunia Tuhan-lah yang mengizinkan semua itu terjadi.
Oleh karena itu, percayalah bahwa Tuhan menginginkan kita untuk menjadi orang yang sukses dan berhasil karena dengan demikian barulah kita bisa membantu orang lain. Diri kita ibarat sebuah mobil dan Tuhan-lah Pengemudinya. Jadi, libatkanlah Tuhan dalam setiap perencanaan hidup yang kita buat. Dan, satu-satunya cara untuk berkomunikasi dengan-Nya adalah melalui doa.
Kekuatan sebuah doa bergantung pada kekuatan iman kita. Iman diukur dari seberapa besar kita percaya kepada-Nya. Percaya bahwa Dia ada dan percaya bahwa Dia mampu melakukan segala sesuatu jika Dia berkehendak. Oleh karena itu, doa orang yang percaya sangatlah dahsyat kuasanya. Ungkapkan semua rencana yang akan kita lakukan di dalam doa dan mintalah agar Tuhan yang membangun itu semua, bukan kita sendiri.
Kita boleh yakin 'mobil’ kita telah berada di jalur yang benar. Bahkan, tidak mustahil kita ditempatkan di jalan tol sehingga kita lebih cepat sampai ke tujuan. Namun, semua itu hanya dapat terjadi jika kita meletakkan semua pekerjaan dalam doa. Jadi. jangan pernah meremehkan kekuatan doa.
Apakah doa berperan terhadap ketentuan rezeki kita? Saya meyakini bahwa doa berfungsi meningkatkan jumlah peluang kila dalam merealisasikan potensi rezeki yang telah diberikan Tuhan, Perlu ditekankan di sini, melalui doa, rezeki tidak turun begitu saja dengan tiba-tiba ke tangan kita tanpa usaha. Tentu saja, ada kalanya Tuhan memberikan rezeki secara langsung tanpa usaha. Namun, secara umum doa berfungsi membuka peluang bagi kita. Kemudian, kilalah yang bertugas menyempurnakan ikhtiar agar peluang tersebul menjadi nyata.
Sebuah doa memiliki kekuatan yang dahsyat Jika dilakukan secara rutin dan sungguh-sungguh. Siapakah yang menjamin rezeki kita hari ini? Siapa lagi yang akan menjamin kalau bukan Allah, Tuhan yang menciptakan alam ini dan menjamin rezeki bagi setiap jiwa. Sebelum memulai pekerjaan, alangkah baiknya kita memulainya dengan doa. Jika rezeki itu di langit, mintalah kepada-Nya agar menurunkannya untuk kita. Jika rezeki itu ada di dalam perut bumi, mintalah kepada-Nya agar mengeluarkannya.
Dan, setelah berdoa, bersegeralah untuk menyebar bumi Allah dengan memaksimalkan ikhtiar. Yakinlah bahwa di luar Sana telah disediakan sesuatu bagi orang yang berusaha meraih dan menjemputnya.
0 komentar:
Post a Comment