Saturday 1 December 2012

Pengaruh Kerapatan Atmosfir Terhadap Kelajuan Satelit Buatan Dalam Mengorbit

1.1.Latar Belakang

Atmosfer bumi dan lingkungan antariksa di dekat bumi sangat mempengaruhi rancangan dan kala hidup operasional suatu pesawat ruang angkasa. Pengaruh ini bisa terjadi pada orbitnya, ukuran (besarnya), berat, kompleksitas, dan mungkin juga pada biaya yang harus dikeluarkan.image

Demikian juga dengan satelit. Sebagai benda yang mengorbit di angkasa, terutama yang berada di atmosfer bumi, satelit akan mengalami interaksi dengan atmosfer di sekelilingnya. Lingkungan di sekeliling satelit ini tidak statis, melainkan berubah-ubah, tergantung pada aktivitas atau gaya yang berdampak pada atmosfer bumi. Bila bumi bulat sempurna, tidak mempunyai atmosfer, dan terisolasi dari benda-benda langit lainnya di dalam tata surya, orbit sebuah satelit akan berbentuk ellips dengan bentuk dan ukuran lintasan yang konstan. Tetapi untuk keadaan bumi yang sebenarnya, yaitu bentuk bumi yang pepat di kutub-kutubnya, beratmosfer, dan berinteraksi dengan benda langit lainnya, satelit akan mengalami berbagai gangguan,   yaitu   yang   disebabkan   oleh   gaya gravitasi bumi, hambatan udara (atmosfer), gaya tarik matahari dan bulan, serta gaya-gaya lainnya. Salah satu komponen yang sangat berpengaruh pada satelit antara lain adalah kerapatan atmosfer dan angin di sekelilingnya.

Killeen et al. (1992) meneliti adanya pengaruh fluks ultra violet ekstrim (EUV) yang berasal dari matahari dan aktivitas geomagnet terhadap kerapatan dan komposisi termosfer. Daerah termosfer merupakan lapisan paling atas dari atmosfer bumi, dimana radiasi ultra violet dari matahari yang diserap akan menyebabkan kenaikan temperatur terhadap ketinggian. Daerah termosfer juga menjadi panas sebagai akibat dari aktivitas geomagnet. Pemanasan di termosfer akan menaikkan kerapatannya karena ekspansi termosfer akan menyebabkan naiknya tekanan pada ketinggian tertentu. Variasi pada kerapatan dan komposisi termosfer ini, selain mempengaruhi ionosferjuga mempengaruhi trayektori satelit.

Perubahan kondisi atmosfer bagian atas (termosfer), yaitu pada ketinggian di atas 90 km. menimbulkan efek yang sangat besar pada satelit. Pada daerah ini satelit akan mengalami hambatan aerodinamik (aerodynamic drag), gaya angkat, pemanasan, dan efek korosif dari elemen-elemen.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis tertarik untuk membahas “Pengaruh Kerapatan Atmosfir Terhadap Kelajuan Satelit Buatan Dalam Mengorbit” dan merupakan judul dari koloqium ini.

 

1.2.Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan didalam makalah ini adalah Bagaimana pengaruh kerapatan atmosfir terhadap kelajuan satelit buatan dalam mengorbit.

 

1.3.Batasan Masalah

Terlalu banyak aspek yang perlu dibahas didalam makalah ini jadi untuk itu diperlukannya batasan masalah, adapun yang menjadi pokok permasalahan didalam pembahasan makalah ini adalah tentang kerapatan atmosfir dan Kelajuan dari satelit buatan dalam mengorbit.

 

1.4.Tujuan

Adapun tujuan dari pembahasan tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kerapatan atmosfir terhadap kelajuan satelit buatan dalam mengorbit.

 

1.5.Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :

a.       Penulis, sebagai pelengkap syarat mata kuliah Seminar Fisika

b.      Mahasiswa dan  Umum, sebagai penambah pengetahuan tentang pengaruh kerapatan atmosfir terhadap kelajuan satelit buatan dalam mengorbit.

0 komentar: