Thursday 25 October 2012

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA DIKELAS VII SMP NEGERI 1 SIGLI

1. Latar Belakang Masalah

Fisika memegang peranan penting dalam mempelajari fenomena alam, maka sudah sepantasnya fisika menjadi mata pelajaran yang menarik dan menyenangkan, sehingga menimbulkan keinginan dan semangat siswa dalam mempelajarinya. Namun dari kenyataan yang ada selama ini, masih banyak siswa tidak menyukai pelajaran fisika disebabkan oleh banyaknya rumus dan penghitungan dalam penyelesaian soal-soal. untuk mengurangi rasa jenuh oleh peliknya rumus dalam fisika, maka penulis mencoba menerapkan satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat belajar siswa dengan cara membawa siswa keluar ruangan dan belajar secara berkelompok di alam terbuka.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis selama mengajar kelas VII SMP Negeri 1 Sigli terlihat bahwa pelajaran fisika kurang diminati siswa terutama pokok bahasan zat dan wujudnya. Kurangnya motivasi siswa untuk mempelajari pokok bahasan ini terlihat dari rendahnya-tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan guru. Banyak siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR).

Jika ditinjau dari cara belajar yang dilakukan siswa, diketahui bahwa mereka kurang termotivasi untuk belajar. Saat guru menerangkan pelajaran, sebagian besar siswa tidak memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Mereka hanya mencatat, meskipun tidak tidak memahami apa yang mereka catat. Tugas-tugas yang diberikan tidak dikerjakan atau tidak sempurna diselesaikan dengan alasan tidak mengerti, karena soalnya tidak sama dengan contoh soal yang diberikan guru. Apabila siswa mengalami kesulitan dalam iaiam memahami pelajaran, maka hanya 1 atau 2 orang saja siswa yang berani bertanya. Siswa merasa malu dan takut bertanya kepada guru. Begitu juga untuk aktivitas menanggapi pertanyaan yang diajukan guru, siswa tidak mau mengacungkan tangan sebagai tanda ingin menjawab walaupun ada di antara mereka yang tahu jawaban dari pertanyaan yang diajukan.

Kurangnya interaksi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa, sehingga usaha untuk meningkatkan daya serap siswa tidak tercapai. Proses pembelajaran yang terpusat pada guru menyebabkan siswa kurang aktif dan tidak antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, mereka hanya menerima hal yang diberikan guru. Permasalahan yang disebutkan di atas menyebabkan hasil belajar fisika siswa rendah terutama pada materi Zat dan Wujudnya, banyak siswa mengalami kesulitan menyelesaikan soal-sol khususnya yang berkaitan dengan wujud zat. Hasil belajar yang diperoleh siswa selama mi masih di bawah nilai KKM yang ditetapkan yaitu 65.

Pemecahan masalah yang direncanakan adalah melalui penerapan penelitian tindakan kelas. Untuk itu penulis mencoba menerapkan suatu pembelajaran kooperatif . yang melibatkan seluruh siswa dengan memanfaatkan pekarangan sekolah, saling bertukar informasi dan menyelesaikan masalah-masalah pelajaran yang ada.

Diantara berbagai model pembelajaran, maka pembelajaran kooperatif diperkirakan akan dapat memotivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran lebih leluasa namun serius. Perkiraan ini berdasarkan pada kebiasaan siswa belajar dengan teman secara berkelompok pada waktu-waktu tertentu. Berdasarkan pengamatan penulis, sering ditemui adanya kecendrungan siswa berdiskusi secara serius dalam pelajaran di kelompok terdiri dari 4-5 orang yang saling membantu satu sama lain. setiap kelompok haruslah hiterogen. Guru menyajikan informasi kemudian siswa belajar dalam kelompoknya dengan menggunakan lembaran kerja siwa (LKS) dan memanfaatkan benda-benda yang disebutkan dalam LKS, tentu saja yang ada di sekolah. serta perangkat belajar lain untuk menuntaskan materi, diakhir pertemuan diberikan kuis untuk mengevaluasi daya serap individual.

Harapan penulis hendaknya melalui model pembelajaran kooperatif, siswa akan belajar dan berkerjasama, saling membantu memahami konsep-konsep sulit didalam kelompoknya. Serta dengan bantuan LKS dan benda konkrit yang ada di sekitarnya, siswa dapat menuntaskan materi bersama anggota kelompoknya dan dituntun untuk menyelesaikan soal-soal. Untuk itu penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul "Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Pembelajaran Kooperatif pada Konsep Zat dan Wujudnya di Kelas VTI SMP Negeri 1 Sigli".

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka yg menjadi masalah dalam renelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah aktifitas guru-dan siswa dalam pembelajaran zat dan wujudnya di SMP Negeri 1 Sigli?

2. Bagaimanakah kegiatan pengelolaan kelas di SMP Negeri 1 Sigli?

3. Bagaimanakah hasil tes awal dan tes akhir di SMP Negeri 1 Sigli?

3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa SMP Negeri 1 Sigli umumnya, dan khususnya kelas VII pada materi Zat dan Wujudnya dengan model kooperatif. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

a. Aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran fisika khususnya pada konsep zat dan wujudnya di SMP Negeri 1 Sigli.

b. kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan guru saat proses pembelajaran di SMP Negeri 1 Sigli.

c. Hasil tes awal dan tes akhir pada konsep zat wujudnya di SMP Negeri 1 Sigli.

4. Manfaat Penelitian

Secara teoritis hasil penelitian ini akan bermanfaat untuk mengembangkan pengetahuan tentang inovasi dalam pembelajaran fisika khususnya pada materi Zat wujudnya. Selanjutnya hasil penelitian ini akan memberi masukan bagi guru fisika dalam menerapkan model-model pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik.

Secara praktis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru, siswa, dan sekolah sebagai berikut:

1. Bagi siswa dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap mata pelajaran fisika.

2. Bagi guru fisika menjadi bahan pertimbangan dalam memilih strategi pembelajaran dan metode yang bervariasi agar pembelajaran menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah menjadi masukan dalam menentukan kebijakan untuk meningkatkan mutu pendidikan

5. Ruang.Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini berkisar tentang aktifitas guru dan siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran fisika di SMP Negeri 1 Sigli. Sebagai alternatif untuk mengupayakan pembelajaran yang kondusif di sekolah, guru menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam membahas konsep zat dan wujudnya pada pelajaran fisika SMP kelas VII.

6. Definisi Operasional

Untuk memperjelas pemahaman dalam peningkatan hasil belajar siswa dengan pembelajaran cooperative pada konsep zat dan wujudnya, perlu dipertegas tentang pengertian dari hasil belajar, pembelajaran cooperative serta pengertian dari zat dan wujudnya. Maka dengan demikian didefinisikan istilah-istilah penting yang menjadi pokok pembehasan utama dalam karya tulis ini, yaitu sebagai berikut: hasil belajar, pembelajaran kooperatif, serta zat wujudnya.

7. Landasan Teoritis

a. Pengertian Hasil Belajar.

Hasil belajar adalah sejumlah kompetensi yang diperoleh seseorang setelah menjalani proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang mengkondisikan peserta didik kedalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki latar belakang kehidupan dan kemampuan yang heterogen. Pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli, dalam hal ini (Muhibbudinsyah, 2005:105) adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa , baik ketika ia berada di sekolah ataupun di lingkungan rumah atau keluarga. Sedangkan menurut Iska. Menurut (Neni, 2006: 76) Belajar atau learning adalah perubahan yang secara relative berlangsung lama pada perilaku yang diperoleh dari pengalaman — pengalaman. Belajar merupakan salah satu bentuk perilaku yang amat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Belajar membantu manusia menyesuaikan diri (adaptasi) dengan iingkungannya. Keberhasilan seorang siswa dalam pembelajaran dikatakan tuntas atau berhasil ketika dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal.

Menurut Djamarah (Syaiful Bahri, 2009 : 6) hasil belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, atau diciptakan secara individu atau kelompok. Dari ungkapan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak akan ada hasil apabila ridak ada kegiatan. Jadi, hasil belajar dalam penelitian ini adalah suatu hasil yang didapat setelah siswa melakukan pembelajaran, hasil tersebut dikatakan tuntas atau berhasil apabila nilai siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal.

b. Pembelajaran Kooperatif.

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar, tetapi juga sesama siswa sesuai dengan pendapat Nurhadi dan Senduk (Wena, 2009 : 189). Menurut Adrends (2007: 111), "dalam pembelajaran koperatif terdapat tiga tujuan pembelajaran, yaitu prestasi akademik, penerimaan pendapat yang beraneka ragam dan pengembangan ketrampilan sosial".

Jadi, berdasarkan beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang berusaha memanfaatkan teman sejawat (siswa lain) sebagai sumber belajar, disamping guru dan sumber belajar yang lain.

c. Langkah- Langkah Pembelajaran Kooperatif

Adapun langkah dalam pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan dalam penelitian ini sebagai berikut;

1) siswa diinstruksikan duduk sesuai kelompok masing-masing

2) guru menginformasikan tujuan mempelajari pelajaran hari tersebut

3) guru membagikan LKS yang berisi petunjuk dan materi pembelajaran

4) siswa diarahkan untuk memperhatikan materi yang ada di buku teks serta mengerjakan tugas yang ada dalam LKS

5) guru mengawasi siswa bekerja dalam kelompok masing-masing

6) setiap wakil kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

7) guru memberikan penguatan terhadap hasil kerja siswa

8) dibawah bimbingan guru siswa membuat kesimpulan

d. Zat dan Wujudnya

Berkaitan dengan materi Zat dan Wujudnya maka dapat di gambarkan bahwa zat tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil. Partikel-partikel itu yang dinamakan molekul. Zat padat mempunyai sifat bentuk dan volumenya tetap. Bentuknya tetap dikarenakan partikel-partikel pada zat padat saling berdekatan, tersusun teratur dan mempunyai gaya tarik antar partikel sangat kuat. Volumenya tetap dikarenakan partikel pada zat padat dapat bergerak dan berputar pada kedudukannya saja.

clip_image001Zat cair mempunyai sifat bentuk berubah-ubah dan volumenya tetap. Bentuknya berubah-ubah dikarenakan partikel-partikel pada zat cair berdekatan tetapi renggang, tersusun teratur, gaya tarik antar partikel agak lemah. Volumenya tetap dikarenakan partikel pada zat cair mudah berpindah tetapi tidak dapat meninggalkan kelompoknya. Sedangkan Zat gas mempunyai sifat bentuk berubah-ubah dan volume berubah-ubah. Bentuknya berubah-ubah dikarenakan partikelpartikel pada zat gas berjauhan, tersusun tidak teratur, gaya tarik antar partikel sangat lemah. Volumenya berubah-ubah dikarenakan partikel pada zat gas dapat bergerak bebas meninggalkan kelompoknya.

8. Metode Penelitian

a. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sigli Kabupaten Pidie. Sekolah tersebut terletak di dua Iokasi, lokasi pertama berada di gedung sekolah yang lama (sekarang sudah direnovasi), yaitu jalan Tgk Umar, Blok Bengkel Sigli. Lokasi yang kedua berada di Blang Paseh, yaitu jalan Sigik- Simpang Tiga, dan siswa kelas VII belajar di lokasi dua ini. Pengumpulan data dimulai pada bulan Juli 2011 sampai dengan bulan September 2011.

b. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-D semester 1 tahun pembelajaran 2011/2012 SMP Negeri 1 Sigli. Yang menjadi alasan pemilihan sekolah ini menjadi tempat penelitian adalah karena peneliti bertugas di SMPN 1 Sigli. Karakteristik siswa di sekolah ini dapat digambarkan sebagai berikut: Siswa-siswanya bersifat heterogen, yaitu berasal dari berbagai lapisan sosial. beraneka tingkat kemapuan, serta berasal dari beberapa suku, dan yang pasti ada laki-laki dan perempuan. Jumlah siswa di kelas tersebut seluruhnya 34 orang, yang terdiri dari 18 orang wanita dan 16 orang pria. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif dan hasil belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya.

c. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada saat penelitian berupa lembar observasi yang digunakan oleh observer, dan soal (instrumen tes) yang diberikan kepada siswa saat akhir pembelajaran.

d. Prosedur Penelitian

Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari empat langkah, yaitu: a) Perencanaan (planning), b) Pelaksanaan (acting), c) Pengamatan (observing), dan d) Refleksi (reflecting). Keempat langkah tersebut dapat dirincikan sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan terdiri dari:

a. membuat rencana pembelajaran untuk siklus I- siklus II

b. lembar observasi

c. membuat soal-soal tes akhir siklus

2. Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan terdiri atas:

a. Mendiskusikan perencanaan tindakan yang telah disusun.

b. Guru menyampaikan ringkasan materi yang berkaitan dengan zat dan ujudnya secara klasikal.

c. Siswa dikelompokkan sesuai dengan nomor genap dan ganjil, yang sesuai dengan nomor unit pada daftar hadir .

d. Setiap kelompok diberikan LKS yang berisi ringkasan bahan ajar dan petunjuk untuk melaksanakan eksprimen.

e. Bagi kelompok yang lebih cepat menyelesaikan eksperimennya, diberikan penghargaan berupa nilai plus untuk menyumbangkan pada nilai kelompok.

f. Kelompok yang menyumbang nilai maksimal kepada kelompoknya, dapat memberikan nilai tambah kepada anggota kelompok tersebut.

g. Peneliti membuat penilaian, yaitu penilaian awal, proses dan hasil.

h. Peneliti membuat dokumentasi dari pelaksanaan tindakan ini.

3. Pengamatan

Pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru lain yang berasal dari kelompok mata pelajaran yang sama dan bertugas di SMPN 1 Sigli. Dalam kegiatan pengamatan, pengamat (observer) mengamati proses.pembelajaran sejak awal hingga akhir pembelajaran sambil membuat catatan-catatan tentang kejadian yang dilihat saat pembelajaran berlangsung. Observer juga mengisi lembar observasi yang telah disiapkan oleh guru peneliti.

Setiap hasil pengamatan baik yang tertulis atau tidak tertulis, menjadi data penelitian yang berguna bagi peneliti dalam menganalisis data serta mendiskripsikan ke dalam laporan hasil penelitian nantinya.

4. Refleksi
Tahapan ini terdiri dari:

a. Melakukan diskusi antara peneliti dengan observer tentang hasil observasi yang telah dilasanakan .

b. Menganalisis, dan membuat kesimpulan terhadap hasil pembelajaran.

c. Menyusun rencana perbaikan untuk tindakan pada siklus berikutnya.

d. Mengadakan evaluasi program pelaksanaan penelitian tindakan kelas dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

9. Indikator Keberhasilan

Penelitian dapat dikatakan berhasil apabila telah terjadi peningkatan aktifitas, baik yang terjadi pada guru maupun aktifitas peserta didik. Guru dapat menunjukkan perkembangan dalam pengelolaan kelas, dan hasil belajar perserta didik terjadi peningkatan. Jika proses pembelajaran dapat memberikan motivasi bagi siswa, maka aktifitas belajar mengajar akan lebih bermakna sehingga menambah daya serap bagi peserta didik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajara secara keseluruhan.

10. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran kooperatif, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.

11. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Aktion Research). Dalam penelitian tindakan kelas, pengumpulan data dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung di sekolah. Data penelitian diambil melalui hasil observasi terhadap proses belajar mengajar serta dari tes hasil belajar, baik dari tes awal maupun dari tes akhir pembelajaran setiap siklusnya.

12. Teknik Pengolahan Data

Adapun teknik pengolahan data yang digunakan adalah dengan menggunakan

ramus statistik sederhana yaitu: P= clip_image003 ( Sudijono 2005:43)

Keterangan:

P = Persentase yang dicari

f = Frekuensi jawaban yang benar

N = Jumlah soal

13. Jadwal Penelitian

No

Kegiatan

Bulan/Minggu Ke...

te...

Mai 2012

Juni

2012

Juli 2012

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

5

1

Menyusun Proposal

X

2

Menyusun Instrumen

X

X

3

Menyusun RPP

X

X

4

Menvalidasi Instrumen

X

X

5

Merancang Rencana Pembelajaran

'*. .'*.

X

X

6

Melaksanakan Pembelajaran dan Refleksi

X

X

7

Penyusunan Laporan

X

X

X

X

8

Desiminasi Hasil Penelitian

X

DAFTAR PUSTAKA

Asra dan Sumiati, (2007). "Metode Pembelajaran ", Bandung: CV Wacana Prima.

Dahar, Ratna Willis. (2005) "Teori-Teori Belajar". Jakarta: Erlangga

Depdiknas, (2006). "Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran Fisika untuk SMP/MTs". Jakarta: Depdiknas.

Dinas Pendidikan Provinsi NAD, (2004) "Fisika Untuk SMP/MTs Kelas 1". Banda Aceh: CV. Para Transport.

Mulyasa, E. (2009). "Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan ". Bandung: PT Remaja Rosdakarya

0 komentar: