Usai
sudah pertandingan pencak silat pada Porwil IX Bangka Belitung. Cabor pencak
silat yang diawal menargetkan 3 Medali
Emas, alhamdulillah dengan usaha dan doa seluruh masyarakat Aceh, target
tersebut terpenuhi bahkan melampaui target awal.
IPSI
Pengprov Aceh kepengurusan baru terus berbenah , dibawah kepemimpinan Tgk. H.
Muharuddin, S.Sos bahu membahu IPSI Aceh terus begerak dengan hasrat
mengembalikan kejayaan pencak silat Aceh.
Pastinya,
harapan besar keberhasilan pada Porwil ini terus berjalan pada PON JABAR 2016.
Sebuah keberhasilan, bukan hanya diperoleh seperti membalikkan telapak tangan,
tanpa adanya kerjasama yang apik dari Pengurus, pelatih, Atlet dan berbagai
pihak mustahil semua dapat dilakukan. Penghargaan yang sebesar-besarnya juga
harus di berikan kepada sesepuh, para pengurus baik kepengurusan saat ini
maupun yang terdahulu, pelatih - pelatih pencak silat Aceh, dan KONI Aceh.
Atlet dan pelatih adalah dua sijoli yang tiada terpisah,
tanpa Pelatih “atlet ibarat ayam tanpa induk” begitu pula sebaliknya. Di Porwil IX Babel 2015 dan diberbagai event lainya,
dua sosok pelatih ini tiada asing lagi, mereka terus berkontribusi demi
kemajuan Pencak Silat Aceh. Tantangan demi tantangan mereka hadapi, baik dari
internal maupun eksternal, namun bak jiwa yang menyatu dan didalam darah yang
mengalir pencak silat, semua mereka abaikan.
Pelatih sering disebut pananggung derita, kegagalan Atlet
dianggap kegagalan pelatih, namun keberhasilan Atlet karena kerja berbagai
pihak. Tapi bagi dua sosok ini, itu merupakan santapan sehari-hari dalam
kiprahnya sebagai pelatih. Bagi mereka “saya
tidak mencari sensasi tapi saya mencari prestasi”. Mereka mengimpikan
kebersamaan seperti dasar dari pada pencak silat, Silat = silaturahmi, dengan
ukwah yang tinggi dan nilai persaudaraan yang kental mereka meyakini pencak
silat Aceh dapat kembali berjaya. Siapakah Sosok itu? Inilah mereka Mansur Syah dan Beni Arifto, dua
pendekar yang telah banyak menorehkan prestasi, melahirkan jawara-jawara pencak silat ditanah rencong, dan akan terus
mengabdi demi pencak silat Aceh.
PON
SUMSEL 2004, 1 Medali Emas atas nama Maimun (sekarang sekum IPSI Aceh), PON KALTIM
2008, 1 Medali Perunggu atas nama Maszuwar(sekarang
Pengurus IPSI Aceh), PON RIAU 2012,
2 Medali Perunggu atas nama Dewi Hijjah
Wulandari (salah satu Atlet peraih medali Emas Pada PORWIL BABEL dan lolos
ke PON JABAR) dan Sahru Mubarak.
Tiga PON tersebut mereka terus berkiprah, kita menantikan PON
JABAR 2016, dengan segenap dukungan dan dengan merangkul kembali berbagai pihak
yang telah berjasa dalam perjalanan pencak silat Aceh, kita berkeyakinan semua
akan terwujud dan Insyaalah dengan ketulusan dan keiklasan Allah akan
mengabulkannya. Amin.
Penulis : Maszuwar
(Pecinta Silat Aceh)
Tulisan
ini tiada niat menjatuhkan pihak-pihak tertentu, namun, ingin merangkul, merajut kembali, agar sama-sama berfikir
dan berkontribusi untuk Pencak silat dan tanah tercinta serambi Mekah
Jayalah Pencak Silat,
Hiduplah
Olahraga,
Berbuat
demi harkat dan marwah Aceh tercinta.